Korea Utara untuk PBB: Panel Sanksi Baru akan Gagal

Minggu, 5 Mei 2024 - 20:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pyongyang, Mercinews.com – Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan keyakinannya bahwa usaha membentuk panel baru untuk mengawasi sanksi terhadap negaranya akan berujung pada kegagalan, demikian dilaporkan oleh kantor berita KCNA pada Minggu (5/5/2024).

Komentar Kim Song muncul setelah Rusia menggunakan hak veto pada Maret, yang secara efektif mengakhiri pemantauan resmi PBB terhadap sanksi yang diberlakukan terhadap Pyongyang. Korea Utara sendiri selama ini terisolasi karena program nuklir dan senjata terlarangnya.

Seoul dan Washington mengungkapkan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diduga telah mengirim senjata ke Rusia. Pasokan senjata itu diperkirakan sebagai imbalan atas bantuan teknis dari Moskow untuk program satelit mata-mata yang sedang dikembangkan Pyongyang.

Tahun lalu, Korea Utara melaksanakan serangkaian uji coba rudal, meskipun tindakan tersebut melanggar sanksi PBB yang diberlakukan sejak 2006, dan juga telah diperingatkan oleh Washington dan Seoul. Uji coba itu terjadi setelah Korea Utara menyatakan dirinya sebagai negara yang memiliki senjata nuklir yang “tidak dapat diubah” pada 2022.

Baca Juga:  Dua tentara Israel tewas akibat ledakan bom di Gaza tengah

Kekuatan musuh mungkin akan membentuk panel ahli kedua dan ketiga di masa depan, tetapi mereka semua pasti akan hancur seiring berjalannya waktu,” kata utusan Kim Song dalam pernyataan berbahasa Inggris yang disiarkan KCNA pada Minggu (5/5).

Pembubaran panel PBB setelah veto Moskow, katanya, adalah sebuah “penghakiman yang dibuat oleh sejarah terhadap sebuah organisasi ilegal yang menyebarkan rencana… untuk menghilangkan hak hidup sebuah negara berdaulat”.

Utusan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Moskow bulan lalu. Dia mengungkapkan bahwa Pyongyang “sangat menghargai veto Federasi Rusia” yang menghalangi pembaruan panel sanksi ahli, “sebagai tindakan independen dalam mendukung hak atas keadilan dan ketidakberpihakan internasional.”

Baca Juga:  Bank-bank Tiongkok akan dapat ancaman keras dari AS atas kerja sama dengan Rusia

Namun, saat mengunjungi Seoul pada April, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menekankan pentingnya memastikan penegakan sanksi terhadap Korea Utara.

Dia mengatakan Washington berkolaborasi dengan Seoul, Tokyo, dan negara lain untuk mengeksplorasi “beberapa cara kreatif” dan “pemikiran out-of-the-box” untuk memastikan kelanjutan kegiatan pemantauan. (*)

VOA

Berita Terkait

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah
Hizbullah secara resmi umumkan Hassan Nasrallah Tewas Dalam Serangan Israel

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:23 WIB

Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel

Berita Terbaru

Foto : Dandim 0110 Abdya saat membacakan amanat. Mercinews.com

Daerah

Dandim 0110 Abdya Pimpin Hut TNI ke-79

Sabtu, 5 Okt 2024 - 18:34 WIB