Fakta Baru Kasus Pembunuhan oleh 3 Oknum TNI, 3 Warga Sipil ikut Terlibat

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Sebanyak tiga warga sipil turut terlibat dalam kasus penculikan dan penganiayaan Imam Masykur (25) hingga tewas di tangan oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ketiga warga sipil yang kini telah diamankan oleh Polda Metro Jaya berinisial ZS, AM, dan H.

Adapun tiga pelaku TNI yakni Praka RM, Praka HS, dan Praka J, juga sudah ditangkap dan ditahan oleh Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Hamim Tohari menyatakan bahwa kasus ini akan dibuka secara transparan.

Pihaknya juga tidak akan memberi impunitas bagi para oknum prajurit yang terlibat.

Kami institusi TNI menjamin tidak ada impunitas apabila ada prajurit yang melanggar pidana,” kata Hamim dalam konferensi pers di Markas Pomdam Jaya/Jayakarta, Selasa (29/8/2023).

Peran warga sipil

Warga sipil berinisial ZS diketahui merupakan Abang ipar pelaku pembunuhan, Praka RM.

Baca Juga:  Terpilih Ridha dan Fakhira sebagai Agam Inong Bireuen 2024
Tampang Abag Ipar

ZS awalnya turut ditangkap oleh polisi militer, namun kemudian diserahkan ke Polda Metro Jaya karena statusnya yang merupakan warga sipil.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ZS berperan sebagai pengemudi mobil saat kasus penyiksaan dan pembunuhan itu terjadi.

Diketahui, Imam dianiaya hingga tewas di dalam mobil tersebut. “Yang bersangkutan berperan sebagai driver kendaraan pada saat perbuatan pidana terjadi,” ujar dia.

Sementara itu, dua warga sipil lain yakni AM dan H, ditangkap karena diduga merupakan penadah hasil kejahatan yang dilakukan tiga prajurit TNI.

“Mereka (AM dan H) adalah penadah hasil kejahatan dari kelompok ini,” ujar dia.
Meski demikian, Hengki tak menjelaskan lebih lanjut barang hasil kejahatan apa yang ditadah oleh kedua pelaku.

Total tiga orang sipil di tahan Polda Metro Jaya terkait kasus ini. Tim Polda Metro Jaya berkolaborasi bersama Pomdam Jaya,” jelas Hengki.

Korban diperas sebelum dibunuh
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan, ketiga oknum TNI itu memeras Imam Masykur karena mengetahui profesinya menjual obat-obatan ilegal.

Baca Juga:  Pegi jadi Tersangka Pembunuhan Vina-Rizky Saya Rela Mati, Tak Pernah Membunuh

Praka RM, J, dan HS akhirnya mengaku menjadi polisi sehingga bisa menculik dan memeras Imam yang membuka toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02 RW 06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Ya dia sudah mengetahui kalau korban ini penjual obat-obatan (ilegal), dan kalau dia diculik, diperas, dia cenderung tidak lapor dengan kepolisian,” kata dia. “Jadi pura-pura jadi polisi bodong, tangkap, terus meminta sejumlah uang buat ditebus,” terang Irsyad.

Meski berasal dari satuan yang berbeda, namun tiga oknum TNI itu berasal dari perantauan yang sama.

Mereka ini semua satu angkatan, yang latar belakangnya adalah orang-orang Aceh, yang sama-sama dinas di Jakarta, yang sama-sama tinggal di Jakarta,” kata Irsyad.

Sama seperti ketiga pelaku, korban Imam juga merupakan warga dari perantauan Aceh. “(Korban dan pelaku) tidak saling kenal, tapi korban ini adalah komunitas orang-orang di tempat itu, apa kegiatannya mereka tahu, sehingga mereka melakukan pidana itu (penculikan dan pemerasan),” tutur Irsyad. Motif lain belum terungkap Menurut Hamim, alasan mengapa Imam yang dijadikan target penculikan dan pemerasan tidak bisa terlebih dahulu diungkap ke publik. “Ini ranah obyek penyidikan, belum bisa saya ungkapkan, nanti akan diungkap di pengadilan ya,” kata Hamim dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga:  Kadistanbun Aceh Buka RNTM, Ajak Petani Bureuen Bergerak Maju

Ia menyatakan bahwa proses penyidikan masih terus dilakukan dan tiga oknum prajurit yang menculik Imam telah ditahan.

Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan bahwa tiga oknum TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur untuk memeras korban.

Korban diperas karena ketiga pelaku mengetahui kegiatan korban yang menjual obat-obatan ilegal. Namun, penyiksaan itu justru membuat korban tewas. Kendati demikian, Irsyad juga belum bisa menjelaskan mengapa Imam Masykur yang dijadikan target pemerasan.[]

Berita Terkait

Ramai-ramai Napi Lapas Kutacane Aceh Tenggara Kabur Jelang Berbuka Puasa
14 Orang Tertangkap Duduk Berduaan Bukan Mahram, Ini Pesan Satpol PP-WH Banda Aceh
Ternyata Segini Gaji Direksi Pertamina Patra Niaga, Tetap Nekat Korupsi
Polres Aceh Timur tangkap pelaku pencabulan anak di Kecamatan Idi
Pasangan Gay di Banda Aceh Dicambuk 77 dan 82 Kali di Depan Umum
Mantan DPRA Aceh Timur Dituntut 11,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Ikan Kakap
KPK Resmi Tetapkan Hasto dan Advokat PDIP Jadi Tersangka
Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi importasi gula Kemendag

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 21:16 WIB

Ramai-ramai Napi Lapas Kutacane Aceh Tenggara Kabur Jelang Berbuka Puasa

Rabu, 5 Maret 2025 - 05:43 WIB

14 Orang Tertangkap Duduk Berduaan Bukan Mahram, Ini Pesan Satpol PP-WH Banda Aceh

Sabtu, 1 Maret 2025 - 21:57 WIB

Ternyata Segini Gaji Direksi Pertamina Patra Niaga, Tetap Nekat Korupsi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 20:30 WIB

Polres Aceh Timur tangkap pelaku pencabulan anak di Kecamatan Idi

Kamis, 27 Februari 2025 - 15:28 WIB

Pasangan Gay di Banda Aceh Dicambuk 77 dan 82 Kali di Depan Umum

Berita Terbaru

Sekjen Partai Aceh Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak.Ist

Umum

Sekjen Partai Aceh Abu Razak Meninggal Dunia di Mekkah

Rabu, 19 Mar 2025 - 13:36 WIB

Tiga jasad anggota Polri yang tewas ditembak di Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)

Peristiwa

Tiga Polisi Tewas Ditembak di Lampung

Rabu, 19 Mar 2025 - 11:37 WIB